Selasa, 28 Oktober 2008

Meraba Roh

Saat ini seperti kebahagiaan yang terpancar dari tiap sudut mimpi...Semangat untuk berjuang keras melampaui batas-batas kemampuan akal...Rasa manis hanya bisa membuatku menjadi manja..Rasa pahit menempa jiwa menjadi tau diri...Apakah yang terbaik buat meredam rasa rindu adalah diam saja...?

Kembali mendengar teriakan jalanan yang mengajari cara bersosialisasi.Kuredam kenangan yang serasa ingin kucicipi kembali..Apakah aku masih terlalu dini untuk menjadi bijaksana?Adakah pengertian dari wanita yang kurindukan?Tak dapat kusanggupi menahan penyesalan yang telah menjadi air mata darah yang berceceran membanjiri tanah menghambat langkah menuju siksa batin yang terkurung dalam jeruji emas imitasi.

Hati yang masih dikelilingi para pendekar dari neraka yang selalu siap siaga seperti tentara yang menodongkan berjuta senjata untuk siap menyerang...Mata yang buta masih meraba roh yang tersembunyi untuk diingat kembali.Sesungguhnya aku ingin kedamaian,itulah keinginan hati yang terdalam yang selama ini kuabaikan.

Tidak ada komentar: