Selasa, 28 Oktober 2008

terima kasih

Terimakasihku kepada kehidupan yang unik,menambah pengalaman untuk semakin berfikir dan berfikir.Walau terkadang orang-orang disekelilingku sering sok tau dengan apa yang ada didalam hatiku,sering mengira-ngira dan merasa mengerti apa yang ada diotakku.. Aku tetap berusaha menjaga keharmonisan dengan sesama,jangan sampai terjadi salah paham yang dapat menimbulkan perdebatan,pertikaian,permusuhan,pembunuhan,pemerkosaan,perampokan,perbudakan,dsb.

Terkadang ada bisikan yang menghasutku dan memaksa agar aku jangan merasa sok baik.Membujuk agar jangan terus-terusan diam dan tersenyum hanya dengan alasan belajar untuk sabar.Sebenarnya mudah saja bagiku untuk menghantam dan membungkam mulut-mulut kotor yang tertuju untukku,dan tidak sulit bagiku untuk menciptakan perang untuk orang-orang yang meremehkan aku.Tapi sisi kedewasaanku muncul disaat emosiku berada diubun-ubun kepala,sisi kedewasaanku langsung menahan kepalan tangan yang siap menghajar muka,kepala,tangan,kaki,dan seluruh anggota tubuh orang yang telah menaikan emosiku.Syukur aku diberi anugerah sifat kedewasaan yang kupercaya bisa menciptakan keharmonisan.

Ya benar,aku disini masih belajar untuk sabar dan tersenyum menghadapi sesaknya emosi dan dendam."masih belajar untuk sabar" bukan berarti telah sabar benar.Jadi mudah-mudahan saja aku tidak bosan untuk belajar sabar..

Aku..Belajar sabar menghadapi teman yang menghina jalan hidupku.Belajar sabar menghadapi orang-orang yang sok tau dengan jalan pikiranku.Belajar sabar menghadapi sesaknya kepalsuan yg disembunyikan.Belajar sabar menghadapi keadaan yang telah menimbulkan fitnah untuku.Dan sebagainya.Dan lain-lain.Dan banyak lagi.Karena aku suka mencampurkan keceriaan dalam keseriusan.

Semoga suatu saat nanti kita dapat berkumpul bersama bercerita tentang keindahan,saling berbagi kebahagiaan,tanpa dendam tanpa perang.

Tidak ada komentar: